Tuesday 5 August 2014

Mematahkan pepatah

anti mainstream
1.
"sepandai-pandainya menyimpan bangkai, maka baunya akan tercium juga"
sering kita mendengar kalimat itu, oke. sekarang pikirkan lagi dari sudut pandang yang lainnya. sudut pandang paling jauh yang mungkin sampai tidak bisa untuk memandang.
sepandai-pandainya menyimpan bangkai, maka baunya akan  tercium juga. oh, jangan bercanda!!! jika baunya masih tercium, artinya dia tidak pandai dalam menyembunyikannya.
pikirkan lagi dari sudut pandang lain seperti yang sudah saya paparkan diawal. kenapa dikatakan belum pandai, kenyataannya zaman sekarang banyak cara untuk menyembunyikan
bau, jadi saran saya pandailah. dalam kasus diatas contohnya dengan menghilangkan baunya dengan
bahan kimia. dan yes, masalahnya terpecahkan, baunya tidak akan tercium lagi.
jadi entah pribahasa ini sudah terpatahkan oleh zaman,  atau memang dari awalnya sudah salah. oke, sekarang ada masukan dari para fanatis, kita sebut saja si ahli mainstream.
mereka menyangkal dan berkata " pribahasa diatas itu adalah kiasan, jangan hanya mengkritik kalimatnya, tapi esensinya." oke, sekarang saya fokus keesensinya. artinya kurang lebih,
jika sepandai-pandainya menyimpan aib atau keburukan lama-lama akan terpecahkan? pikirkan lagi. apakah benar jika esensinya. lihatlah, masih banyak kejahatan atau keburukan yang
beredar dalam skala masyarakat malahan, tapi tidak terpecahkan. misal saja konspirasi contohnya ada apa dengan negara amerika dengan zionis, kasus-kasus legendaris seperti jack the ripper.
kesimpulannya, jika masih ketahuan, artinya belum pandai dalam menyimpannya. dan didukung secara fakta banyak masalah kejahatan yang belum terpecahkan karena pandainya si pelaku. begitulah,
jadi apa yang benar, maka dibawah ini adalah jawabannya.
"sepandai-pandainya menyimpan bangkai, maka akan aman juga"
expired.
2.
"kekalahan adalah kemenangan yang tertunda"
oke, saatnya yang kedua. kalimat yang begitu populer dan bisa dikatakan mainstream. tetap dengan aturan pertama, carilah sudut pandang sampai sejauh mungkin sampai tidak bisa untuk memandang.
menurut pendapat saya, kalimat diatas masih banyak ketidak jelasan dan terlalu banyak ambiguitas. misalnya saja, terlalu memaksa untuk menyamakan arti kalah dan menang. bagaimana mungkin hal
yang menjadi lawan kata bisa menjadi kawan kata?? sama saja disuruh  menyamakan api dan air. oh, plis jangan bercanda. jadi ketegasan perlu, jika kalah ya kalah, jika menang ya menang.
dan jika ingin menang, maka janganlah kalah. perhatikan uraian berikut:
                          kekalahan = kemenangan yang tertunda.
ini tidak adil sekali,. kekalahan hanya terdiri 1 kata, tapi kenapa kemenangan dibantu oleh kata "tertunda". ini tidak adil, ibarat berkelahi itu namanya main keroyokan.
jadi tolong,..  jangan samakan kekalahan dengan kemenangan.
kesimpulannya, setidaknya kalimat mainstream diatas haruslah dirubah, berikut juga artinya.
3
"tong kosong nyaring bunyinya"
kalimat ini mainstream juga. kenapa masih baru, karena ide tersebut baru saja keluar stelah melihat tayangan tv yang begitu berbobot.
balik lagi ke pribahasa diatas. sekarang kita analisis, "tong kosong nyaring bunyinya" nah, secara logika jika kita bisa mengetahui bunyi tong kosong berarti ada yang memukul kan?? oke berarti mari
kita sepakati fakta tersebut. dan perlu ditegaskan, kali ini bukan masalah atau benarnya tentang pribahasa, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjadikan pribahasa ini positif dan pribahasa ini tidak lagi
digunakan untuk menyindir orang-orang yang mungkin berdosa. jika sepakat mari kita lanjutkan, dan jika anda tidak sepakat dan merasa ini adalah tulisan yang buruk, maka ya terus lanjutkan saja dan semoga anda khilaf.
sekarang langsung kearti atau apalah itu. perhatikan ketentuan dibawah ini :
1. tong kosong nyaring bunyinya = orang banyak omong yang tidak memiliki kemampuan apa-apa (selanjutnya akan disebut BODOH)
2. pemukul tong sehingga tau bunyinya tidak nyaring = orang yang mengajak bicara orang BODOH.
dari situ kita ketahui, tong kosong aja bisa diketahui bunyinya karena ada yang mukul. jika dianalogikan, berarti orang bodoh itu bisa ngomong banyak karena ada yang memancing dia ngomong.
jadi kesimpulannya, anda-anda yang sering mengatai orang lain sebagai kategori tong kosong nyaring bunyinya, maka segeralah ingat jika pemukul tong kosong itu  BISA SAJA adalah anda.
dan andalah yang menyebabkan orang bodoh itu banyak bicara. jadi, siapa disini yang lebih bodoh, maka anda pasti lebih tau jawabannya! (kalau merasa tersindir, boleh dijawab jika yang lebih bodoh itu si penulis artikel ini)

jelas! berarti sekarang tampaknya kita harus lebih bijak dalam menggunakan kata2 ini agar tak menjadi sebagai senjata makan tuan.
Copas harus cantumkan sumber kesini..

2 comments:

Unknown said...

Lanjutkan nulis artikel! :D

Unknown said...

Pepatah mengatakan
"Berdiri sama tinggi Duduk sama rendah"
Kenyataannya,
Yang berdiri hanya menyilangkan tangan di depan dada dan yang duduk menghela nafas sambil mengelus dada