Monday 11 November 2013

MENCIPTAKAN CITA-CITA TINGKAT DUNIA


Dalam perenungan,, mungkin banyak sekali pertanyaan yang tiba-tiba muncul. entah-berantah, tajam tetapi terkadang sangat mengusik rasa penasaran dipikiran. semakin ditelusuri, akan memunculkan dua sisi dari diri kita yang akan mengambil sikap pro dan kontra dari setiap pertanyaan yang muncul. ya, mungkin akan ada dua jawaban yang datang (dari sisi pro dan kontra) , tapi seringkali 2 jawaban tersebut hanya saling bertentangan dan saling meniadakan jawaban satu sama lain, sehingga setelah kita tersadar, JUSTRU KITA TIDAK MENDAPAT JAWABAN DARI PERTANYAAN YANG MUNCUL TADI. 

yups,, itu tadi sedikit paragraf pembuka, sekedar mencairkan ide dalam pikiran saya dan menuangkannya dalam kalimat. jadi cukup direnugkan saja, dan jangan sampai kita menyia-nyiakan rasa keingintahuan kita dengan tidak memunculkan jawaban. oke, tapi postingan  kali ini saya sangat ingin sekali membahas tentang bagaimanakah jika kita menciptakan cita-cita tingkat dunia? jika tertarik, silahkan melanjutkan membaca.. ^_^


banyak orang bijak yang mungkin mengatakan, bahwa cita-cita itu sepantasnya harus setinggi-tingginya. hal ini memanglah benar , tapi apakah rela anda jika cita-cita yang tinggi itu akhirnya hanya menggantung saja tanpa adanya aksi yang menyertainya. semoga setelah membaca postingan ini, bisa memunculkan motivasi yang diharapkan mampu bisa menjadi penunjang cita-cita tingkat dunia para pembaca. banyak sudah orang-orang luar biasa di dunia ini yang mampu mengukirkan namanya di dalam sejarah yang akan dipelajari oleh manusia sepanjang masa, jadi bersiaplah
, kita pasti mendaftar dan menjadi bagian orang-oang luar biasa tersebut.

menciptakan cita-cita tingkat dunia, sebenarnya mudah, yang dibutuhkan adalah kekuatan imajinasi dan keyakinan. sebelum terbentuk cita-cita itu, pertanyaan mendasar yang bisa jadi contoh sebab 
dan bisa menuntun kita agar memiliki visi adalah sebagai berikut, (dari pengalaman penulis sendiri ) " bagaimana sebenarnya agar bisa  menjadi sosok manusia unggul yang akan mendaftarkan diri dijajaran orang yang akan dikenang sepanjang masa?". yah jenis pertanyaan ini sederhana diantara yang sederhana karena menyangkut kebutuhan manusia untuk dikenal, dan mempertahankan eksistensi manusia itu sendiri.  tapi yang jadi masalah bukan sederhana atau tidaknya pertanyaan itu, melainkan bagaimana memunculkan jawaban yang tepat yang akan memuaskan keinginan kita dan mampu memberi visi jauh kedepan. lalu jenis jawaban apa yang bisa menggambarkan cita-cita para pembaca sekalian? oke, silahkan jawab sendiri-sendiri ya.


 mungkin dari sekian banyak jawaban, ada yang ingin menjadi penemu, pengusaha kelas dunia, peraih nobel dan lain sebagainya. jika jawaban kalian semua hampir mirip seperti itu, selamat..! anda  saat ini juga terdaftar sebagai calon orang yang namanya akan berjajar dengan orang-orang hebat dunia. langkah berikutnya adalah, jangan biarkan logika anda melemahkan imajinasi dan logika tersebut membuat imajinasi seolah-olah nampak hanya sekedar khayalan tak berguna . tetapi, buatlah imajinasi itu senyata mungkin, yang akhirnya mampu meyakinkan logika bahwa itu masuk akal, dan membuat logika mampu mengabdikan diri pada imajinasi yang pada akhirnya membuat imajinasi itu terealisasi, menjadi nyata. 

contohnya, anggap saja anda berimajinasi sehingga memunculkan cita-cita, bahwa pada suatu saat anda akan mampu memecahkan satu saja teori-teori fiksi ilmiah yang saat ini banyak bermunculan, yang ironisnya hanya menjadi bahan pemanis tema perfilman saja. anggap saja, suatu saat anda mampu memecahkan fiksi ilmiah tersebut dengan tambahan racikan dan penyempurnaan teori anda sehingga menjadi suatu yang benar-benar ilmiah dan dapat dibuktikan serta berlaku universal. nah, pada tingkat ini, pasti logika kita akan bereaksi dengan memblok jalannya keyakinan yang akan menopang imajinasi dan cita-cita besar kita. bisa saja dengan piciknya, logika memperdaya dengan memberi fakta-fakta yang melemahkan pikiran kita seperti " apa mungkin saya mampu memecahkan fiksi ilmiah itu, kalaupun fiksi ilmiah itu bisa dipecahkan, kenapa orang-orang sedunia yang sudah bergelar tinggi tidak memecahkannya, apalagi saya". jika sedetikpun anda mempercayai logika yang melemahkan ini, maka bersiaplah jika imajinasi besar anda itu hanya akan menjadi khayalan yang numpang lewat semata. 

lalu , sekarang bayangkan begini, ketika logika sudah memulai bisikan-bisikan dengan berbagai pemikiran-pemikiran yang menjatuhkan, langsung saja bangun keyakinan yang kuat dalam imajinasi itu. dan bagaimana cara melawannya,,? mudah saja,.... lawan logika dengan berlogika pula. dalam contoh diatas,, harus lawan balik dengan logika yang dibumbui keyakinan untuk memperkuat apa yang kita imajinasikan diawal. selayaknya kita harus berpikir dengan menganalogikan seperti berikut, semua penemuan-penemuan ilmiah yang kita rasakan manfaatnya sekarang ini, pasti dulunya mempunyai kesulitan-kesulitan dalam perkembangannya. seperti misalnya pesawat terbang, dimasanya dulu orang yang berteori bahwa besi yang berat bisa terbang diangkasa ditertawakan dan mungkin saja dianggap gila. dan sebelum pesawat benar-benar bisa terbang, pasti pernah disebut fiksi ilmiah, karena teori sudah ada tetapi tidak bisa dibuktikan secara nyata,. tapi,,,,,,, sekarang ini orang yang menemukan pesawat tersebut pasti namanya terpampang di daftar para penemu yang akan dikenal dunia sepanjang masa. nah dari contoh tersebut, kita hanya perlu meyakini bahwa apa yang kini disebut fiksi ilmiah, pasti nanti suatu saat akan benar-benar menjadi ilmiah, dan percayalah kitalah yang akan memecahkannya. 

oke, mungkin contohnya terlalu khusus dan terbatasi dengan memecahkan fiksi ilmiah, tapi hal itu masih dalam bahasan tema yaitu menciptakan cita-cita tingkat dunia. oke, saya sebagai penulis bukanlah siapa-siapa, jadi jika ada yang berkomentar, " ah penulisnya omong doang, sudah bisa nglakuin belum" saya sebagai penulis hanya bisa tersenyum. dan bagaimanapun juga, entah saya atau pun para pembaca marilah pupuk motivasi sedini mungkin, dimana suatu hari motivasi itu akan menjadi bahan bakar kita sampai ketujuan, motivasi sebagai teman yang mempercayai kita, ketika kita mengalami krisis kepercayaan dari orang lain. 

No comments: